Senin, 06 September 2010

TENTANG ANGIN DALAM RUANG BISU

Memandang gelap dari jendela kayu.
Semilir angin malam selalu hadir menjadi tamu.
Menyelinap masuk tanpa pernah mengetuk pintu.
Seperti biasa aku jamu dengan wajah semu.
Slalu hadir menghidangkan rindu mengisi kalbu.

Anginpun berkata-kata dalam diamnya.
Menceritakan kisahnya berkelana mengembara.
Benar saja,karena semuanya hanya tentang rindu.

Angin malam mendesah menahan resah.
Membisikan gumaman kata tak tentu arah.
Ceritakan tentang rindu di penghujung malam.
Seperti dirinya yang akan pergi tanpa memberikan suatu arti.
Dan anginpun berlalu tinggalkan aku di ruang bisu.

0 komentar:

Posting Komentar