Sabtu, 21 Agustus 2010

MEMBINGKAI LENGKUNG PELANGI

Dari lengkung pelangi sisa tangisan langit tadi siang.
Ku ukir sketsa dari kaca dibalik tirai.
Melukis gundah pada sepi tatapannya menerawang.
Di kamar menanti Ia kembali.

Parasnya membekas pada punggung pelangi.
Kadang terhalang dedaunan ketika ranting bergoyang.
Samar-samar tatapanku akan menghampiri.
Melangkah jauh dari pohon berdaun rindang.

Langit sepi tanpa sinar mentari.
Barisan awan berarak diam termangu.
Coba menyingkap tabir dihati yang sunyi.
Menunggu,sampai angin berlalu.

Hanya sekejap tabir terungkap.
Warna-warni pelangi terpancar begitu mesra.
Dari binar bola mata yang menatap.
Pada bingkai pelangi dibalik kaca.

0 komentar:

Posting Komentar