Selasa, 17 Agustus 2010

PUTRI LANGIT

Rinai membasuh wajah sang putri.
Senyum merekah pada parasnya memerah.
Pendar bulan menatapnya dibawah sana.
Ia tersenyum...
Memandang hijaunya daun yang terbungkus oleh
kelam.
Nampak daun memeluk erat ranting.
Seakan tak ingin terlepas tersentuh angin.
Tapi,tampaknya daun tak bersemangat.
Saat angin mulai mengajaknya bicara.
Daun diam.
Tetap saja membisu.
Meski angin menyapanya dengan ramah.
Angin pun berlalu.
Menggandeng awan hitam membawanya
keangkasa.
Hingga pandangan rembulan kini terhalang.
Namun sang bintang tetap tersenyum.
Tak perdulikan dengan rembulan yang bersedih.
Tak mengapa,karena keindahan kilau Sang Putri
setulus hati tanpa pernah henti

0 komentar:

Posting Komentar